10/11/19

Healer

Diposting oleh iylmagination di 19.04 0 komentar
Time doesn't heal.
Salt water does :
Sweat, tears and the sea

21/09/19

Solo traveling - Kemana & Ngapain di Semarang

Diposting oleh iylmagination di 10.58 0 komentar
Kelenteng Tay Kak Sie
Kereta Gw sampai di stasiun Poncol sekitar pukul 6 pagi. Letak kelenteng Tay Kak Sie ini tidak terlalu jauh dari stasiun. Jadi Gw berjalan kaki sambil mencari sarapan.
Kelenteng ini terletak di gang lombok, dekat dari pasar semawis.
Rupang Buddha di atas terletak di tengah-tengah pelataran kelenteng. Ternyata di kelenteng ini menganut tridharma (Buddhisme, Tao dan Konfusianisme).
Sepertinya kelenteng habis melaksanakan acara jadi masih ada sisa-sisa spanduk yang jadi menutupi beberapa bagian kelenteng.

Vihara Buddhagaya (Vihara Watugong)
Vihara ini letaknya di Ungaran dan menuju kesini Gw naik Trans Jateng/BRT dengan biaya Rp. 4,000. Turun di depan Kodam lanjut jalan kaki.
Tidak ada tiket masuk resmi hanya ada biaya masuk yang dibayar seikhlasnya di pos satpam. Juga mengisi buku tamu dengan mengisi nama dan keperluan ke Vihara.
Viharanya sangat luas. Di vihara ini ada pagoda tertinggi di Indonesia. Sebelum menuju pagodanya, ada pohon Bodhi dan rupang Sang Buddha juga ada rupang Dewi Kwan Im.
Di pohon Bodhi ini banyak diikat pita-pita merah di dahan-dahannya. Pita merah ini bertuliskan huruf cina. Kalau menurut keterangan yang jaga Vihara sih pas Gw tanya katanya bermakna doa . Nah, makanya pita-pita ini ditulis harapan dari pengunjung lalu diikat di dahan pohon. Pita merah ini bisa dibeli di Pagoda.
Menuju Pagoda harus menaiki anak-anak tangga lagi dan melewati hiolo besar untuk Tuhan Yang Maha Esa.

Jangan lupa untuk melepas alas kaki sebelum memasuki area Pagoda. Terdapat banyak rupang Dewi Kwan Im di dalamnya dengan 1 rupang yang sangat besar berjubah hijau. Di bagian luar bangunan pagoda juga terdapat rupang Dewi Kwan Im.


Museum Nissin
Lokasi Museum Nissin ini di Jalan Raya Semarang - Salatiga, masih 15 menit dari Vihara Buddhagaya. Nanti akan kelihatan kaleng biskuit raksasa di pinggir jalan. Museumnya terletak di belakang Nissin Cafe. Selain museum yang berada di lantai 1 & 2. Terdapat pula restoran di lantai 3. Pertama kali masuk, terdapat toko yang menjual produk-produk Nissin. Menurut info dari staffnya, di toko ini beberapa produk tidak dijual di tempat lain di Indonesia dan hanya untuk diimpor. Di samping toko, terdapat restoran. Dari samping restoran inilah akses menuju museum Nissin dan restoran di lt 3.

Lumpia Semarang Gang Lombok No. 11


Ini lumpia yang menurut Gw enak setelah terakhir makan lumpia waktu jaman masih sekolah. Semenjak jaman sekolah itu kapok makan lumpia, padahal dulu beli di tukang lumpia yang laris banget. Sempat mikir mungkin memang Gw ga suka lumpia.
Gw mencoba kembali lumpia di sini dan Gw suka. Lumpianya ada yg goreng dan basah. Gw beli masing-masing 1 untuk dibungkus dan dimakan di hotel.
Setelah Gw coba, Gw lebih suka yang basah tapi dua-duanya tetap enak kok.
Lumpia bisa dibawa untuk oleh-oleh. Karena antri, kebanyakan pesan sehari sebelumnya lalu diambil esok harinya untuk dibawa pulang.

Mie Siang Kie
Rumah makan ini masih dalam kawasan Kelenteng Tay Kak Sie, bersebelahan dengan Lumpia Gang Lombok. Tempatnya memang tidak terlalu luas.
Sembari menunggu pesanan lumpia yang rencananya akan Gw makan di hotel, Gw memesan mie kekian.

Yi fan coffee shop
Sejenak mendinginkan badan dan tenggorokan dengan kopi sebelum jalan kaki lagi menuju hotel.

Sam Poo Kong

Setelah beristirahat di hotel sebentar, destinasi Gw selanjutnya Sam Poo Kong. Dengan membeli tiket terusan maka pengunjung bisa memasuki semua area termasuk kelenteng Sam Poo Kong sendiri dan tiket sudah bisa dibeli dengan cashless. Kawasan Sam Poo Kong ini memang terdiri dari banyak altar. Yang terbesar tentu saja altar Sam Poo Tay Djien (Sam Poo Kong).
Biarpun tidak sembahyang, pengunjung dapat memasuki altar namun tidak diperkenankan memotret.
Di bagian belakang kelenteng Sam Poo Kong, terdapat gedung batu. Dinding gedung batu dipenuhi ukiran sejarah Laksmana Zheng He. Di dalam gedung batu ini juga terdapat sumber air yang dipercaya dapat mengabulkan permohonan.

Di dalam gedung batu ini juga tidak boleh memotret. Dan karena ruangan ini ber-AC maka di dalamnya hanya boleh pai pai dan hiolonya terdapat di luar. Ada Bio Kong (penjaga kelenteng) yang siap menjelaskan. Keterangan dan pembelian tiket secara online juga bisa diakses melalui website Sam Poo Kong : klik di sini




Lawang Sewu
Bangunan ini dulunya merupakan pusat perkeretaapian pada jamn Belanda yang sekarang sudah berada di Juanda, Jakarta Pusat.
Lawang Sewu menurut Gw lebih bagus lagi ketika malam. Dan biarpun malam, tidak mengurangi banyaknya pengunjung yang datang.
Informasi yang ditampilkan di Lawang Sewu sangat lengkap. Mulai dari informasi tertulis, gambar sampai dengan media video. Gw jadi tahu jalur perkeretaapian di Pulau Jawa dari jaman Belanda juga perkembangan desain logo kereta api Indonesia.

Paragon City Mall
Dari Lawang Sewu, Gw menuju ke Pecel Mbo Sador untuk makan malam. Dalam perjalanan ke sana, Gw melewati Paragon City Mall, yang memang dekat dengan Lawang Sewu. Jadilah sekalian mampir.

Pecel Mbo Sador
Pecel Mbo Sador ini juga terkenal banget tapi bagi Gw, Gw ga terlalu suka.
















Pasar Semawis
Pasar di kawasan pecinan ini mulai dari sore menjelang malam.

- Ramal nasib
Di antara tenda-tenda penjual kuliner, ada tenda yang menarik perhatian Gw karena biarpun Gw sudah berapa kali bolak-balik tapi kegiatan meramalnya serius banget haha. Jadi mari mencobanya! Untuk sampai giliran Gw diramal lama banget nunggunya. Sampai ditinggal keliling lagi juga masih ada yg konsultasi. Karena cuma iseng jadi pertanyaan Gw pun cuma 1 hahaha.
Nanti si Koko peramalnya akan nanya nama lengkap dan tanggal lahir lalu "dibaca". Percaya ga percaya sih. Untuk biayanya seikhlasnya. Tersedia angpao untuk memasukkan ongkos ramalnya.

- Sate babi Bu Tien
Jenis sate babinya banyak banget tapi Gw beli yang ini. Cuma 1 tusuk karena udah mulai kenyang. Lupa ini bagian mana dari babinya tapi ini enak banget. Empuk terus bumbunya juga pas.












- Es puter Cong Lik
Penasaran sama es puter ini karena terkenal. Gw beli yang rasa cokelat. Enak, tidak terlalu manis.














- Pisang plenet
Pisang bakar yang bentuknya gepeng terus diberi taburan cokelat dan keju. Gw ga langsung makan karena buat bekel di kereta keesokan harinya.












Kota Lama

- Main otoped

Otoped ini dulu pernah hits di jaman Gw kecil tapi kalau dulu seinget Gw masih di dorong pakai kaki. Di sekitar kantor Gw (jalan MH. Thamrin) belakangan ini muncul lagi otoped tapi sudah pakai tenaga mesin. Biarpun dekat, Gw sama sekali belum pernah coba. Mending pulang ke rumah soalnya haha.
Pas lihat otoped di kawasan kota lama Semarang, keinginan untuk mencoba main otoped muncul. Walau cuaca saat itu panas banget dan sudah beranjak siang.
Otopednya dari Gowes. Beda dengan otoped jaman dulu, yang ini sudah modern. Sudah ada mesinnya. Tapi dasarnya ga bisa seimbang, main otoped aja ga bisa huhu. Pengembalian otopednya ga harus di tempat semula. Otoped bisa diparkir dimana saja dan tidak bisa bergerak lagi kalau sudah melebihi waktu peminjaman.


- Gereja Blenduk (GPIB Immanuel)
Sayangnya ga sampai masuk ke dalamnya. Ditutup, sepertinya ada ibadah.

Bandeng Juwana Elrina
Pusatnya oleh-oleh Semarang. Sayangnya ga beli bandengnya cuma abon ikan dan mochi. Mochinya enak. Gendut-gendut terus isinya banyak.

Miss Piggy spesialis cabe garam
Enak banget !! Biarpun lokasinya agak jauh tapi harus banget coba. Signature dish-nya babi cabe garam. Babinya garing juga empuk. Terus cukup murah. Seporsi sudah sama nasi harganya ga sampai 50k.






Pasar Ikan Hias Semarang


Pasarnya tidak terlalu luas tapi ikan dan hewan laut lainnya yang dijual cukup beragam. Di sini Gw beli ikan untuk Gw pelihara. Kejam juga diingat-ingat bawa ikan ikut perjalanan di kereta. Untungnya sampai Jakarta masih hidup.

Penginapan :
Airy Purwodinatan Pekojan (Griya Pantes).














Hotel ini letaknya strategis. Hanya dengan berjalan kaki, Gw bisa ke Pasar Semawis, Kelenteng Tay Kak Sie, Pasar Ikan dan Kota Lama. Tempatnya juga bersih dan rapih.
Waktu itu Gw dapat promo, jadi dengan membayar hanya Rp. 64,000 Gw bisa dapat kamar ini he-he.

26/08/19

Biru

Diposting oleh iylmagination di 13.07 0 komentar
Dalam perspektif atmosfir, biru untuk yang dalam,
Pula untuk yang jauh.

Dalam bahasa asing, biru diasosiasikan untuk rasa sedih.

Biru, kau tak lagi baru untuk ku.

26/07/19

Solo Traveling - Kemana ke Jogja dan Magelang

Diposting oleh iylmagination di 04.33 0 komentar
Minggu, 19 Mei 2019

Candi Mendut
Mengunjungi Candi Mendut sekali lagi sebelum pulang. Sehari sebelumnya Gw hanya sebentar ke Candi Mendut hanya untuk registrasi.

Warung Makan Mba Tri 2, Spesial Mangut Beong
Kesampaian juga cobain mangut beong. Kuliner khas Magelang. Nyempetin makan sebelum pulang dari Magelang. Ternyata enak ya rasanya.

Oseng-oseng mercon
Lupa namanya oseng-oseng mercon apa. Tadinya mau ke oseng-oseng mercon Bu Narti tapi Gw liat ada oseng-oseng mercon yang kayanya enak jadi Gw mampir. Dan bener enak.

Tempo Gelato




Toko Merah
Ini nih toko alat tulis yang lengkap juga murah. Nyaris impulsif beli cat air sama kuas-kuasnya tapi inget kalau cat air masih ada di rumah. Jadinya cuma beli stiker sama lem. Stiker lagi stiker lagi haha.

Jalan Malioboro

Habis menyusuri jalan Malioboro dan belanja, wajib untuk ngopi di angkringan pinggir jalan Malioboro. Kopinya kopi susu jos, kopi susu pakai arang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 20 Mei 2019

Museum Affandi
Betah banget disini lama-lama ngeliat lukisan karya Affandi dan keluarganya. Dan kebetulan Ibu Kartika Affandi sedang berada di museum karena sedang mengontrol pembuatan patung baru. Baiknya, Bu Kartika mau kasih liat draft desain patungnya serta ceritain maksud dan latar belakang desainnya.

Museum Affandi ini bangunannya unik. Terdiri dari beberapa bangunan dan terdapat bangunan yang saling bersambung.


Ambarukmo Plaza
Dari Museum Affandi ke mall ini ga jauh, bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Beli anting lagi di sini kayak tahun lalu haha di toko yang sama, jenis yang sama cuma beda warna aja.

Minum jamu di Pasar Kotagede
Niatnya minum jamu yang baru banget diperes sama tukang jamunya tapi karena Gw kesiangan, si Ibu tukang jamunya sudah mau pulang. Jamu yang tersedia itu yang sudah di botol. Harganya Rp. 5000 saja untuk 1 botol jamu 600ml.

Olive Chicken
Syukurlah di bulan puasa gini Olive Chicken masih buka. Udah waktunya makan siang lagian pengen juga cobain ayamnya.

Cokelat Monggo
Tidak jauh dari pasar Kotagede, terdapat pabrik cokelat Monggo. Gw mau liat proses pembuatannya dan sekalian beli cokelatnya untuk menghapus rasa pahit dari jamu tadi haha. Di sini pengunjung bisa liat proses pembuatan cokelat namun memang tidak langsung. Jadi hanya bisa liat dari kaca.
Menurut si Mba yang jaga, katanya sih varian cokelatnya paling lengkap di sini.

Bukit Bintang
Ke Bukit Bintang ini Gw tergolong nekat haha karena letaknya yang agak jauh dari kota. Gw udah nebak mungkin kesananya bakal gampang tapi pasti pulangnya susah. Ya santai ajalah ya, bisa numpang orang lain kalau ga ada kendaraan :D jadi Gw tetap berangkat.
Menuju kesini seperti biasa Gw naik ojek online tapi pas baliknya ga ada ojek onlinenya. Sinyal handphone juga susah, akhirnya berbekal nanya-nanya ternyata ada bis menuju kota. Bayarnya Rp. 10.000 saja sampai turun Terminal Giwangan

Alun-alun Kidul Yogyakarta
Alun-alun yang terkenal banget karena pohon beringin kembarnya dan mitos yang bilang kalau berhasil melewati kedua pohon beringinnya maka permohonannya bisa terkabul. Gw ga coba haha padahal belum pernah.

Taman Sari
Sayangnya Taman Sari-nya tutup karena Gw kesorean :(

Waroeng SS Plengkung Gading
Karena bulan puasa dan sampai sini Gw udah jam-jam berbuka puasa, antrinya lama banget. Tapi pas makan puas sih karena sambelnya mantep dan harganya yang murah. Sebenarnya tempat makan ini bisa ditemuin juga di Depok atau Jakarta tapi mau coba yang di sini hehe.

Hamzah Batik
Tempat favorit kalau belanja batik. Batik yang dijual beragam jenisnya. Selain itu disini banyak dijual barang-barang yang bisa dijadikan buah tangan. Berbagai minuman juga ada. Di sini Gw beli teh daun kelor, soalnya penasaran rasanya. Gw juga beli rok lilit dan anting. Modelnya lucu terus murah.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 20 Mei 2019

Warung Makan Bu Ageng
Restoran ini terkenal karena Mark Zuckerberg pernah makan disini ketika berkunjung ke Indonesia. Pemilik restoran ini adalah Butet Kertaredjasa.
Di sini Gw memesan Nasi Campur Lidah dan Sambal Kutai. Pertama kalinya coba makan masakan dari lidah dan ini enak. Empuk.

Hartono Mall
Karena pesawat Gw delay, Gw memutuskan untuk nonton Detective Pikachu di CGV. Bioskopnya sepi, mungkin karena bulan puasa.

Bandara Adi Sutjipto
Waktunya pulang :D tapi sebelumnya cari warkop untuk makan malam. Ngidam banget indomie !

=========================================================

Penginapan
Dengan waktu kedatangan yang mepet dengan jadwal registrasi, Gw memutuskan untuk menginap di dekat Candi Mendut dan Gw pilih De Borobudur Hotel.
Sedangkan untuk di Jogja Gw memilih Whiz Hotel Malioboro yang terdekat dengan jalan Malioboro.
Sarapan Gudeg Yu Djum
Kamar di Whiz Hotel

Buku
Buku yang Gw baca saat di Jogja adalah bukunya dari Marie Kondo yang "The life-changing magic of tidying up". Dibaca di sela-sela nunggu pesawat yang delay atau sebelum tidur.
The life-changing magic of tidying up




09/06/19

Prosesi Waisak & Pelepasan Lampion di Candi Borobudur 2019

Diposting oleh iylmagination di 18.56 0 komentar
Ini kedua kalinya Gw ke Candi Borobudur, Magelang untuk mengikuti prosesi ibadah Waisak juga pelepasan lampion dan kirab. Karena tahun lalu tidak sampai ikut pelepasan lampionnya dan kirab dari Candi Mendut.
Untuk run down acaranya dapat dilihat di website Walubi.
Pada tahun ini, detik-detik Waisak jatuh pada 19 Mei 2019 pukul 4.11 pagi.

18 Mei 2019.
Perjalanan ini dimulai dari Terminal Jombor menuju Magelang dengan naik bis Cemara Tunggal. Ongkosnya Rp. 20.000, alternatif lain bisa naik Damri dari Bandara Adisucipto. Tadinya Gw mau ambil opsi ini tapi Gw ketinggalan bis.

Perjalanan dari Terminal Jombor sampai kawasan Candi Mendut memakan waktu sekitar 1 jam. Jalan menuju kawasan candi ditutup jadi Gw turun di tempat terdekat ke Candi Mendut dan sambung dengan ojek.

Sampai di Candi Mendut, Gw langsung menuju meja registrasi. Di sini akan diminta KTP dan ditanya dari rombongan majelis mana. Beruntungnya Gw, biarpun KTP Gw bukan Buddhist tapi gw berhasil dapat tanda peserta :D
Hal ini yang bikin deg-deg-an sebelum berangkat, Gw takut ga bisa masuk. Tapi setelah lega, Gw baru cari sarapan di sekitar Candi Mendut.
Menurut run down acara, para Bikkhu dan Sangha sedang istirahat. Jadi, Gw memutuskan untuk ke hotel yang tidak jauh dari Candi Mendut.
Beres-beres dan tidur.

Sekitar pukul 13.00, Gw ke Candi Mendut lagi untuk membeli tiket pelepasan lampion. Harganya Rp. 100.000 untuk tiket dan stiker harapan. Stiker harapan ini nantinya akan ditempel di lampion. Lampion diterbangkan oleh 4 orang. Jadi, tiket tersebut bukan untuk 1 lampion..

Setelah beli tiket lampion ternyata kirab sudah dimulai. Ramai banget! Gw antusias banget ikutin kirab dari Candi Mendut sampai ke Candi Borobudur sejauh kurang lebih 4 Km.




Kirab dan peserta akan masuk melalui pintu 7 Candi Borobudur yang kemudian menuju ke tenda masing-masing majelis. Namun, ada juga yang ke atas Candi Borobudur untuk berdoa, meditasi atau sekedar lihat-lihat.

Salah satu tenda, tenda Mahayana

Mulai malam, Gw memutuskan mengikuti acara di panggung utama. Ada tari-tarian, paduan suara, kata sambutan dari Pak Menteri Agama juga Ketua Umum Walubi.
Setelah itu, sekitar pukul 23.00 diadakan pelepasan lampion yang kedua, setelah sebelumnya pelepasan lampion pertama diadakan pukul 21.00. Pelepasan lampion diadakan di Taman Lumbini.
Peserta diarahkan untuk duduk di antara 2 lilin. Instruksi pelepasan lampion diberikan oleh panitia dan diperagakan oleh Bhante. Sebelum melakukan pelepasan lampion, peserta terlebih dahulu meditasi. Objek meditasi peserta umum boleh apa saja sedangkan untuk umat Buddha, objeknya yakni Sang Buddha.
Suasana begitu hening juga damai :)
Setelah kita bisa merasakan kedamaian dari dalam diri, barulah pelepasan lampion dimulai.

Gw kebagian tugas megang lampion dari sisi atas. Dan begitu lampion mengembang karena panas, kita yang pegang bagian atas ini bisa lepas lampionnya perlahan-lahan.
Takjub banget lihat lampionnya terbang bersama harapan yang ditempel, terang di langit malam. Haha. Lagu Buddhis Lentera Dunia ikut menyertai pelepasan lampion ini.
Dan beruntungnya, panitia memperbolehkan peserta untuk menerbangka 1 lampion lagi. Namun, kali ini dipegang oleh 8 orang.

Gambar yang diambil ga mendukung deskripsi ya haha karena saking excitednya cuma mau lihat lampionnya terbang :P

19 Mei 2019.
Acara berlanjut untuk menyambut detik-detik Waisak. Gw kembali ke panggung utama.



Di sini kembali diadakan paduan suara kemudian doa yang dibawakan oleh masing-masing majelis.
Selain berbeda bahasa yang digunakan, terdapat perbedaan jubah.

Selain tersedia di tenda, di sisi luar panggung utama juga terdapat rupang Buddha untuk dimandikan yang disebut Yi Fo.

Setelah doa dari masing-masing majelis, dilakukan renungan Waisak oleh Bhante dan dilanjutkan dengan tuntunan meditasi. Meditasi berakhir ditandai dengan pemukulan gong. Dan umat bersiap-siap untuk pradaksina, yakni mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali searah jarum jam.
Suasana damai juga magis. Umat merapal mantra :

"Buddham saranam gacchami
Dhammam saranam gacchami
Sangham saranam gacchami"


Umat selanjutnya kembali ke panggung utama untuk Namakhara Gatta. Umat juga diperbolehkan untuk mengambil buah dan bunga persembahan yang dibagikan oleh Bhante.


Dan ini suasana sekitar pukul 06.00 pagi


Selama 16 jam Gw ga tidur sama sekali. Ga bisa curi-curi waktu buat merem kaya yang lain.
Tapi untungnya ga kenapa-kenapa.
Karena prosesi Waisak berlangsung lama, berikut saran dari Gw :
- Minum obat penjaga daya tahan tubuh. Kalau Gw minum imboost
- Minum kopi, karena Gw takut bablas ketiduran jadi Gw beli kopi di area luar Candi.
- Pakai topi. Waktu kirab itu panas & terik.
- Pakai sunscreen
- Bawa makanan & minum yang banyak. Sebenarnya disana ada umat yang bagi makanan dan juga banyak pedagang. Tapi untuk jaga-jaga bawa aja.

Oh iya, tidak seperti tahun lalu Gw pergi sama Hendra. Kali ini Gw sendiri :D
Mengikuti Waisak di Borobudur menurut Gw worth to try apapun kepercayaannya.

Tapi tetap diingat, ini acara ibadah bukan festival. Sebaiknya tidak mengganggu mereka yang sedang berdoa.
Dan juga selalu ingat jaga kebersihan :)

Semoga bisa ikut lagi di tahun depan.

04/05/19

Tsunami Anyer 22 Desember 2018

Diposting oleh iylmagination di 03.41 0 komentar
Sabtu, 22 Desember 2018

Rencana perjalanan ke Anyer saat itu tidak disertai rasa antusias gw tapi atas dorongan teman-teman, jadi juga berangkat ke sana. Biar liburan kata mereka.
Sebelum berangkat Gw iseng buat grup Whatsapp yang anggotanya hanya 4 orang termasuk Gw. Isinya hanya Gw yang share posisi, berangkat sama siapa dan kemana.
Kenapa juga bikin grup Whatsapp? Entah. Tapi saat itu mikirnya jaga-jaga. 

Tapi begitu sampai di Anyer, rasanya tidak ada yg perlu diwaspadai. Apalagi ternyata penginapan persis pinggir pantai. Dari kejauhan samar-samar ada pemandangan gunung lagi. Seneng!
Maklum, kalau cuaca sedang bagus lihat pemandangan Gunung Karang saja dari kantor di lantai 31 sudah excited apalagi sedekat ini.


Biarpun ada acara kumpul-kumpul tapi Gw lebih banyak menyendiri, duduk di tepi pantai.
Dari siang hari, biarpun panas, kemudian lanjut lagi dari sore sampai ke malam.
Gambar di atas itu kira-kira diambil setelah matahari habis terbenam. Bagus ya?!
Tapi acara duduk-duduk di pantai harus kepotong sama makan malam.

Makan malam sudah habis tapi masih ada acara bakar-bakar. Karena peralatan dan bahannya masih perlu waktu untuk disiapkan. Lanjut lagi deh ngelamun di pinggir pantainya.

Pukul 21.00-an
Ternyata bakaran sudah siap. Jadi kepotong lagi acara ngelamunnya, mau bantuin Ibu-Ibu yang lagi bakar-bakar.

Pukul 21.20
Air pasang sampai ke teras belakang, tempat dimana kita bakar-bakar. Biarpun letak penginapan dekat pinggir pantai tapi hal yang aneh sampai sejauh ini airnya.
Tapi pemilik penginapan bilang ini hanya karena tanggul jebol. Tanggul apa ya?
Tanpa pikir panjang kirim pesan Whatsapp ke temen gw, Tika. Apa wajar air pasang sejauh ini?
Tapi sinyal sudah tidak ada.
Tak lama, datang lagi air pasang. Kali ini lebih kencang.

Pukul 21.30
Dalam hitungan detik, air datang. Tinggi sekali. Dan jaraknya dekat.
Langsung lari ke depan penginapan, kebetulan ada balai-balai yang terbuat dari semen. Setelah sebelumnya mengangkat anak kecil ke atas situ, Gw pun naik juga ke balai-balai itu.
Tak lama air menghempas. Kaca-kaca pecah, kulkas hanyut, mobil-mobil terhempas seperti perahu. Alarm mobil bunyi semua, diiringi teriakan orang-orang. Semua menyebut Tuhan.

Setelah itu tidak tahu lagi pukul berapa, yang dipikirkan hanya bagaimana bisa mengungsi.
Tangan & kaki Gw gemetar tapi untungnya masih bisa berjalan dan tidak ada yang luka.
Syukurnya lagi, masih ada mobil yang masih bisa jalan.
Tahu adegan Walking Dead yang dimana orang-orang berusaha minta bantuan ke mobil yang lewat?
Ya seperti itu malam itu. Banyak yang berlari sambil minta bantuan supaya bisa ikut mobil tapi tidak muat :(

Post 1, Rumah warga.
Di sini agak tinggi. Kami saling berusaha mencari bantuan, memberi kabar dengan sanak keluarga tapi sinyal sangat susah.
Di sini juga akhirnya ketahuan luka-luka & kerusakan yang dialami. Luka kena pecahan kaca dan HP yang rusak karena terendam air.

Post 2, Rumah warga 2.
Ada warga yang bersedia berbagi ruangan rumahnya untuk kami. Tapi kami begitu banyak. Dan karena ada anak kecil juga jadi Gw tidur di mobil sambil menunggu kabar kapan bisa turun supaya segera berangkat ke kota. 

Post 3, Mobil.
Keadaan benar-benar gelap. Mau istirahat tapi tidak bisa karena kondisi mobil yang lembap dan dingin. Belum lagi Gw harus balik ke rumah warga dimana teman-teman yang lain menginap, supaya kita tetap bisa tahu kabar. Jarak ke rumah warga tidak dekat. Belum lagi jalanan yang tidak rata. Jalan berbatu juga sebagian berlumpur. Jalannya harus nyeker lagi.
Kenapa mesti Gw yang mondar mandir? Karena teman Gw kakinya luka kena pecahan kaca.
Akhirnya semalaman dihabiskan dengan ngobrol, diam, ngobrol, mainan embun di kaca mobil, ngobrol. Gitu terus sampai pagi.


Grup Whatsapp tadi akhirnya berguna untuk Gw kasih info terbaru biarpun sinyal masih susah.

Minggu, 23 Desember 2018

Gambar di bawah ini saat gw jalan - jalan keliling kampung cari warung yang jual sendal untuk temen Gw. Maunya sendal yang model slipper soalnya temen Gw lukanya sampai ke sela-sela jari.
Karena di warung tidak ada, Gw berdiri pinggir jalan nungguin ada yg lewat pakai slipper. Ada yg bersedia katanya nanti dianter ke tempat pengungsian.

Si Mas itu menepati omongannya untuk datang ke pengungsian tapi yang dibawa merupakan slipper yang bekas berlumuran lumpur dan rusak parah.
Harganya 50.000 katanya.
Lima puluh ribu??? Gw tawarlah jadi 20.000 tapi ga mau. Sampai teman Gw datang terpincang-pincang menenangkan karena ga ada yang mau ngalah padahal si Mas itu udah lihat kondisi kaki teman Gw.
Tapi akhirnya sepakat di harga 30.000 :)

Terdengar kabar kalau akan ada tsunami susulan lagi sehingga kita yang di tempat pengungsian kembali panik dan memutuskan untuk segera ke kota lewat jalur gunung.



Seringnya nonton berita bencana dalam keadaan baik-baik saja, sekarang nonton berita sebagai pengungsi yang sedang menunggu kabar baik.

Bantuan datang dari komunitas mobil kota Serang, kita pun cepat bergegas untuk ke kota lewat Padarincang.

Syukurlah perjalanan lancar. Sekitar 1 jam-an bisa sampai kota Serang dan mampir di rumah Tika.
Makasih Tika & keluarga yang mau nyambut Gw dan teman Gw yang bau & basah hahaha.
Makasih dibolehin mandi, makan krim sup anget sebelum akhirnya pulang ke Jakarta.

03/05/19

Self.

Diposting oleh iylmagination di 11.54 0 komentar
Tambunan, Irma Leofany.

Seorang perempuan.
Pencari distraksi dalam warna, kata, memasak dan berlari.
Dan diantaranya, ada kopi.


-------save as draft--------

14/04/19

Currently playing

Diposting oleh iylmagination di 05.30 0 komentar
April - Fiersa Besari
 

IYLMAGINATION Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea