Mostly read blog
About Me
Followers
29/10/17
12/10/17
Solo Traveling : Malang. Sebuah perjalanan memaknai kehilangan
Solo traveling memang sudah menjadi bucket-list Gw untuk
tahun 2017.
Ingin menantang diri sendiri adalah tujuan awal Gw. Mau keluar
dari zona nyaman dan melihat sejauh apa kemandirian Gw. Tapi semenjak shit happened, tujuan ini berubah. Bukan
lagi hanya sebuah perjalanan tapi juga pelarian.
Sebuah pelarian dari kehilangan untuk mencari penghiburan. Di perantauan.
Sendirian.
Dalam perjalanan menuju Malang, Gw bertemu seorang ibu.
Beliau mendatangi Gw saat kereta harus berhenti sejenak. Bosan di tempat duduk
katanya. Sempat berpikir kenapa dari sekian banyak orang di gerbong, harus Gw
yg Beliau dipilih untuk diajak ngobrol biar ga bosan. Padahal Gw lagi sibuk.
Sibuk baca buku dan mikirin ini itu disela-selanya. Gw mau sendiri! Tapi Gw
tetap antusias sama basa-basi si Ibu. Pura-pura antusias tepatnya. Tapi ketika
beliau bilang kalau suaminya selingkuh, Gw
jadi bener-bener mendengarkan. Si Ibu ini percaya suaminya diguna-guna sampai
bisa selingkuh. Karena dia amat sangat percaya suaminya sayang sama dia, ga
mungkin ngelakuin itu. Entah soal diguna-guna itu benar atau tidak tapi Gw
salut dengan kepercayaan si Ibu bahwa suaminya sangat sayang sama dia bahkan
disaat suaminya ketahuan selingkuh.
Di perjalanan menuju Jatim Park. Gw bertanya dengan mba-mba soal
jam ketersediaan angkot dr batu ke kota malang. Biarpun Gw udah searching
sebelumnya tapi Gw mau memastikan lagi. Si Mba ini selain menjawab pertanyaan Gw, Dia bilang juga bisa
anter Gw atau bahkan nyediain penginapan sementara buat Gw. Lahir dan besar di
ibukota yang kata orang lebih kejam dari ibu tiri, Gw terbiasa dengan lingkungan
dimana sikap hati-hati terhadap orang asing sangat diperlukan. Begitu juga ketika
si Mba ini menawarkan bantuan, terlebih lagi saat Dia meminta nomor hp Gw, ada perang
antara otak sm perasaan. Perasaan Gw bilang untuk menyambut hal itu karena Dia
ramah dan baik tapi otak Gw menolak karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan
buruk. Setelah menimbang-nimbang akhirnya kita tukeran nomor. Gw berpikir apa
salahnya percaya pada orang baru. Karena hati orang memang tidak ada yg tahu. Tidak
ada yang tahu baik dan buruknya. Tapi apa salahnya untuk berbaik sangka? Dan Gw memilih untuk tidak tahu kalau ada
tujuan tidak baik dalam tindakan seseorang.
Gw menginap di hotel di daerah pecinan. Dan dekat banget
sama pusat kota Malang. Jadi, kulinernya beragam banget. Cuma dengan jalan kaki
Gw bisa ke banyak tempat makan. Dari makanan khas Malang sampai ke makanan
peranakan. Dari makanan ringan sampai berat. Belum lagi minumannya. Gw coba es krimnya
Toko Oen. Gw coba mie dan kodok menteganya Gloria. Akhirnya kesampean makan
kodok! Gw juga coba jajanan pinggir jalan yang namanya asing bagi Gw. Saking
asingnya, waktu di warung minum pinggir jalan Gw pesen Es Degan yang tahunya
itu es kelapa HAHA. Dan masih banyak lagi. Ternyata masih banyak ya kuliner
yang Gw belum tahu dan belum coba.
Selama Gw jalan-jalan di Malang, salah satu teman Gw, selalu
tanya kabar Gw. “Dimana”, “Lagi apa sekarang” sering banget Dia kirim melalui
Whatsapp. Itu caranya nunjukin rasa khawatirnya. Dia menanyakannya juga ga
sekali tapi berkali-kali. Ada juga yang berpesan untuk hati-hati. Juga ada yang menemani Gw ngobrol via aplikasi chatting. Pulang dari Malang, Gw ga
langsung pulang ke rumah. Teman Gw yang lain bersedia membagi kamar kost-annya
untuk Gw menginap. Bukan cuma kamar tapi juga berbagi cerita dan makanan
hahaha.
Akhir dari perjalanan ini adalah Gw bisa memaknai
kehilangan. Dari kehilangan justru Gw bisa
menemukan.
Menemukan kalau rasa percaya itu tidak ada batasnya. Teruslah percaya bahkan ketika rasa percaya itu hancur, percayalah kalau ada alasan di segala sesuatu yang terjadi.
Menemukan kalau berbaik sangka itu harus selalu dijaga.
Menemukan kalau masih banyak hal yang belum Gw coba dan rasakan.
Menemukan teman yang akan selalu ada.
27/09/17
Kekurangan
Jangan lupa cari-cari kekuranganku
Untuk kau perbaiki
Atau untuk kau jadikan alasan bila ingin pergi
-irmlt
22/09/17
About Yesterdays
I eat, laugh and mock
more than
I should
I enjoy more than
I thought
I would
And I thank God to have you
more than
I could,
Arika Priliani
Roris Oktian Trifida Simangunsong
Yuni Ratna Sari
Diah Pratiwi
xxx
irmlt
20/09/17
Perbandingan
Jika saja orang tua mau menerima anaknya membandingkan dia dengan orang tua lain,
mungkin mereka tidak mudah membandingkan kepintaran anaknya dengan lain.
Karena kepintaran bukan saja menyoal matematika atau kimia
Karena fasilitas bukan saja menyoal uang jajan atau sepatu baru
Karena begitu juga orang tua,
anak sudah berusaha semaksimalnya
Karena begitu juga anak,
orang tua ingin menjadi yang terbaik.
Menyandingkan bukan membandingkan.
mungkin mereka tidak mudah membandingkan kepintaran anaknya dengan lain.
Karena kepintaran bukan saja menyoal matematika atau kimia
Karena fasilitas bukan saja menyoal uang jajan atau sepatu baru
Karena begitu juga orang tua,
anak sudah berusaha semaksimalnya
Karena begitu juga anak,
orang tua ingin menjadi yang terbaik.
Menyandingkan bukan membandingkan.
19/09/17
14/09/17
Untuk kamu yang baru ditinggalkan
Untuk kamu yang baru ditinggalkan,Bintang tidak akan terlihat jika mentari tidak meninggalkan langit senja
xxx
irmlt
Categories
words
13/09/17
Untuk kamu yang masih sendiri
Untuk kamu yang masih sendiri,
Percayalah belum mendapatkan
lebih menyenangkan
daripada mendapatkan
lalu merasa kehilangan
xxx
irmlt
Categories
words
11/09/17
Merindu
Mengingatmu, bagiku, juga merupakan suatu meditasi
Tapi merindukanmu, adalah suatu kemelekatan yang harus dilepaskan
xxx
irmlt
Categories
words
07/09/17
Aku, Daratan, Lautan, Bintang
Aku meninggalkanmu, Daratan
Untukmu, Lautan
Karenanya aku tenggelam
Sementara kau hanya pedulikan Bintang di langit malam
Aku kepada Lautan //
Aku menyebrangimu, Lautan
Ingin menyudahimu.
Namun, Kau luas.
Lautan kepada Bintang //
Aku memandangimu Bintang.
Ingin menggapaimu.
Namun, Ku tak pantas
xxx
irmlt
Categories
words
06/09/17
25/08/17
Love, the good reason to hide lies
“Karena aku sayang” :
Setelah sebelumnya seorang perempuan tidak memperbolehkan selingkuhannya pergi dan tidak juga memilih antara selingkuhannya atau pacarnya.
“Karena aku sayang” :
Setelah sebelumnya seorang suami memukul istrinya dan beralasan agar istrinya tidak berbuat kesalahan lagi dan menjadi pendamping yang lebih baik.
“Karena Ayah sayang” :
Setelah sebelumnya seorang Ayah mencuri dan membawa makanan dari hasil curiannya lalu diberikan ke anaknya.
“Karena Ibu sayang” :
Setelah seorang Ibu melarang anak perempuannya menikah dengan laki-laki yang tidak kaya
“Karena Ayah sayang” :
Setelah seorang Ayah memaksa anak laki-lakinya menjadi polisi karena dulu Dia tidak lolos menjadi polisi.
Apa benar sayang adalah alasannya? Atau hanya digunakan untuk menyembunyikan kebohongan? Menyembunyikan rasa bersalah dari kebohongan itu?
Dan apa kita hanya mau mendengar kata “sayang” itu sendiri tanpa harus melihatnya? Sehingga kita lebih percaya pada kalimat yang terucap daripada sebuah tindakan?
Love, is always be the good reason to hide lies..
Setelah sebelumnya seorang perempuan tidak memperbolehkan selingkuhannya pergi dan tidak juga memilih antara selingkuhannya atau pacarnya.
“Karena aku sayang” :
Setelah sebelumnya seorang suami memukul istrinya dan beralasan agar istrinya tidak berbuat kesalahan lagi dan menjadi pendamping yang lebih baik.
“Karena Ayah sayang” :
Setelah sebelumnya seorang Ayah mencuri dan membawa makanan dari hasil curiannya lalu diberikan ke anaknya.
“Karena Ibu sayang” :
Setelah seorang Ibu melarang anak perempuannya menikah dengan laki-laki yang tidak kaya
“Karena Ayah sayang” :
Setelah seorang Ayah memaksa anak laki-lakinya menjadi polisi karena dulu Dia tidak lolos menjadi polisi.
Apa benar sayang adalah alasannya? Atau hanya digunakan untuk menyembunyikan kebohongan? Menyembunyikan rasa bersalah dari kebohongan itu?
Dan apa kita hanya mau mendengar kata “sayang” itu sendiri tanpa harus melihatnya? Sehingga kita lebih percaya pada kalimat yang terucap daripada sebuah tindakan?
Love, is always be the good reason to hide lies..
22/08/17
Copy-paste Ucapan Belasungkawa
Berita duka datang dari salah satu teman kuliah Gw beberapa hari lalu. Mamanya meninggal. Sebagai rasa simpati, Gw mengirimkan pesan whatsapp turut berduka cita ke dia secara personal bukan dalam grup. Tapi beberapa saat kemudian Gw merasa perlu menyampaikannya juga dalam grup supaya teman Gw yang lain bisa tau dan bisa menyemangati teman Gw yang sedang berduka.
Sent.
Pesan whatsapp pun terkirim.
Pesan-pesan baru bermunculan di grup. Semua saling menyampaikan rasa simpatinya. Namun, ada satu yang menarik perhatian Gw. Ada satu pesan yang berisi sangat sama dengan pesan yang gw kirim. Bahkan typo-nya pun sama. Sudah dipastikan dia copas alias copy-paste pesan Gw.
Ok, memang sekarang hampir semua aplikasi ada fitur untuk itu. Copas. Siapa sih yang ga mau hemat waktu? Copas aja. Daripada ngetik panjang-panjang. Dengan copas juga berarti lu benar-benar mengutip tanpa harus melebihkan atau mengurangi suatu tulisan. Keaslian suatu kalimat berarti dapat dipertanggung jawabkan, kan?
Betul, tapi justru disitu bahan pemikiran Gw.
Sudah jadi hal yang biasa ucapan dicopas. Sebut saja ucapan ulang tahun, hari raya dan ucapan-ucapan hari bahagia lainnya. Tapi ini berita duka, ini belasungkawa, suatu musibah.
Dan orang yang sedang tertimpa musibah atau sedang berbelasungkawa akan merasa sedih. Dibandingkan dengan rasa bahagia, orang akan lebih mencari teman, mencari dukungan saat sedih. Rasa simpati dan empati dibutuhin banget. Dan ketika copas berita duka terkesan tidak ada rasa simpati bahkan empati disana. Bukan berarti tidak ada ya hanya aja terkesan tidak ada. Ini soal tata krama. Seperti halnya harus pakai baju hitam ke pemakaman. Ini nunjukin kita turut berduka atas kehilangan yang dialami seseorang. Simpati memang datang dari hati bukan dari pakaian. Pakai baju off-shoulder warna orens ga akan mengurangi rasa simpati kan?
Sekali lagi betul, tapi balik lagi karena orang yang sedang tertimpa musibah lebih cenderung mencari sokongan maka salah satunya adalah dengan menunjukkan rasa simpati tersebut. Supaya orang yang berduka tadi merasa dia punya teman. Entah itu dengan kalimat atau sesimpel dengan pakai baju hitam.
Dan itu berlaku juga dengan ucapan belasungkawa. Selain terkesan tidak benar-benar simpati, dengan mengcopas ucapan belasungkawa itu seperti tidak mau effort untuk mengetik. Ga usah panjang-panjang, bagus atau puitis. Yang penting benar-benar dibuat sendiri. Atau, at least diedit dulu :D
Sent.
Pesan whatsapp pun terkirim.
Pesan-pesan baru bermunculan di grup. Semua saling menyampaikan rasa simpatinya. Namun, ada satu yang menarik perhatian Gw. Ada satu pesan yang berisi sangat sama dengan pesan yang gw kirim. Bahkan typo-nya pun sama. Sudah dipastikan dia copas alias copy-paste pesan Gw.
Ok, memang sekarang hampir semua aplikasi ada fitur untuk itu. Copas. Siapa sih yang ga mau hemat waktu? Copas aja. Daripada ngetik panjang-panjang. Dengan copas juga berarti lu benar-benar mengutip tanpa harus melebihkan atau mengurangi suatu tulisan. Keaslian suatu kalimat berarti dapat dipertanggung jawabkan, kan?
Betul, tapi justru disitu bahan pemikiran Gw.
Sudah jadi hal yang biasa ucapan dicopas. Sebut saja ucapan ulang tahun, hari raya dan ucapan-ucapan hari bahagia lainnya. Tapi ini berita duka, ini belasungkawa, suatu musibah.
Dan orang yang sedang tertimpa musibah atau sedang berbelasungkawa akan merasa sedih. Dibandingkan dengan rasa bahagia, orang akan lebih mencari teman, mencari dukungan saat sedih. Rasa simpati dan empati dibutuhin banget. Dan ketika copas berita duka terkesan tidak ada rasa simpati bahkan empati disana. Bukan berarti tidak ada ya hanya aja terkesan tidak ada. Ini soal tata krama. Seperti halnya harus pakai baju hitam ke pemakaman. Ini nunjukin kita turut berduka atas kehilangan yang dialami seseorang. Simpati memang datang dari hati bukan dari pakaian. Pakai baju off-shoulder warna orens ga akan mengurangi rasa simpati kan?
Sekali lagi betul, tapi balik lagi karena orang yang sedang tertimpa musibah lebih cenderung mencari sokongan maka salah satunya adalah dengan menunjukkan rasa simpati tersebut. Supaya orang yang berduka tadi merasa dia punya teman. Entah itu dengan kalimat atau sesimpel dengan pakai baju hitam.
Dan itu berlaku juga dengan ucapan belasungkawa. Selain terkesan tidak benar-benar simpati, dengan mengcopas ucapan belasungkawa itu seperti tidak mau effort untuk mengetik. Ga usah panjang-panjang, bagus atau puitis. Yang penting benar-benar dibuat sendiri. Atau, at least diedit dulu :D
18/08/17
Merah Putih
Ir. Soekarno berkata :
Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia
Tapi, di ulang tahun Indonesia ke-72 ini bukan hanya 10 pemuda Indonesia yang sudah mengguncangkan dunia tapi lebih! Dan bukan hanya dari kalangan pemuda.
Oh ya, menurut Undang-undang Kepemudaan No. 40 Tahun 2009, seseorang dapat dikatakan pemuda jika berumur 15 - 30 tahun.
Gw sangat berbangga ketika Brian Immanuel atau yang lebih dikenal dengan Rich Chigga, di usianya yang baru 17 tahun, dapat membawa nama Indonesia dan Jakarta sampai ke luar negeri karena nge-rapnya yang keren banget. Begitu juga dengan Joey Alexander yang padahal belum termasuk "pemuda". Belum lagi sederetan nama yang terbilang bukan pemuda lagi, seperti Anniesa Hasibuan yang berhasil menggelar desainnya di New York Fashion Week.
Dan sederetan nama-nama lainnya dari berbagai bidang.
Well, Gw merupakan salah satu dari pemuda/i Indonesia namun sayangnya Gw belum menjadi bagian dari "10 pemuda" itu. Masih belum banyak hal yang gw lakukan buat negara. Gw masih otw untuk kesana :D semoga yaa...
Dan untuk menyemarakkan kemerdekaan Gw pakai outfit dalam nuansa merah-putih. Kausnya pun bertuliskan Bali. Rok ini super nyaman loh. Pinggangnya dari karet jadi ga ribet. Untuk menyeimbangkan outfit yang sudah serba merah-putih, Gw pakai sepatu yang berwarna coklat muda.
Categories
outfit
09/08/17
Berberes Kamar : The Art of Letting Go
Biarpun bukan termasuk orang yang clean freak, gw adalah orang yang cukup terorganisir. Baik dalam hal mengatur kerjaan gw, termasuk dalam urusan barang-barang yang gw punya.
Semua barang selalu gw kelompokkan sesuai fungsi, bentuk bahkan warnanya.
Contohnya, lemari gw.Gw punya 2 lemari, 1 lemari kayu 3 pintu dan 1 lemari kaca 2 pintu.
- Lemari kayu
Lemari kayu ini custom yang dipesan Bapak karena melihat lemari kaca dan rak-rak gw yang udah ga mampu menampung pakaian-pakaian gw. Makasih Bapak! But anyhoo, di lemari ini gw simpen pakaian gw yang terdiri dari dress, kemeja, tanktop, syal dan outer dari jaket sampai cardigan.
Di lemari ini juga tas-tas gw taro, dari yang besar sampai yang kecil.
Kumpulan kalung gw juga taro disini. Semua itu di 2 pintu utama sedangkan untuk 1 pintunya lagi ada peralatan listrik, beberapa dokumen dan sepatu yang ehem agak istimewa dan jarang dipakai.
- Lemari kaca
Di lemari ini gw simpen semua atasan gw dari yang bahan kaus sampai atasan formal. Di bagian bawahnya ada selimut, sarung bantal, dan baju seragam SMP – SMA. Sedangkan di bagian atas lemari kaca ini ada space yang gw pakai untuk simpen celana jeans panjang & pendek, celana bahan, rok juga peralatan rambut kayak hairdryer dan hair straightener.
〜
Di kedua lemari itu pakaian gw kelompokkan berdasarkan jenisnya, bentuknya kemudian warnanya. Begitu juga dengan rak dan meja. Setiap buku, dokumen, perintilan-perintilan ada klasifikasinya tersendiri.
Tapiiiiii.....dari bulan April kemarin ( when shit happened, oops! ) semua gw biarin berantakan.
Lantai kamar ketutup sama baju yang berserakan. Makanan basi dimana-mana yang ga dibuang selama berbulan-bulan. Goddamn! Bau! Kotor!
Gw risih tapi lebih ga tega lagi untuk ngebuang beberapa barang. Too much memory!
Ya, kebanyakan memori.
Gw pertama kalinya beresin kamar itu di bulan Juni/ Juli gw lupa. Tapi cuma gw beresin. Lagi-lagi gw kelompokkan. Tapi ga bener-bener gw buang.
Barang-barang itu sebenarnya sudah ga penting tapi gw masih mau menyimpan kenangan yang ada di barang tersebut. Dan untuk beberapa barang gw masih berpikir “ah nanti gw perlu kok”, padahal selama bertahun-tahun ga pernah juga kepake.
Dan pada akhirnya di bulan Agustus ini, gw bisa ngebuang barang-barang tersebut. Sebut saja seperti:
- Warta berita gereja
- Kotak bekal makanan yang masih ada sisa makanannya
- Struk-struk dari berbagai tempat makan
- Bunga mawar kering
- Tiket nonton
Dan sebagainya termasuk perlengkapan mandi dan kosmetik yang ternyata sudah kadaluarsa tapi belum abis! Duh, mubazir ya.
Gw ga bisa foto keseluruhan kamar gw tapi ini salah satu spot kesukaan dari kamar gw
Dari berberes kamar ini, selain gw mendapatkan kembali ruangan yang nyaman untuk ditempatin.
Gw pun akhirnya bisa merelakan apa yang memang harus dibuang ☺
11/04/17
Langganan:
Postingan (Atom)