30/10/12

Paragraf dan kalimat efektif

Diposting oleh iylmagination di 23.35 0 komentar
Di post kali ini saya akan membahas tentang paragraf. Secara sederhananya, paragraf diartikan sebagai kumpulan kalimat.
Menurut Wikipedia, paragraf adalah suatu jenis tulisan yang memliki tujuan atau ide, ditandai dengan pilcrow dan berisi pikiran, gagasan atau ide pokok yang dibantu oleh kalimat pendukung.
macam-macam paragraf:

A. Berdasarkan jenisnya, paragraf terdiri dari:
1. Narasi
narasi merupakan jenis paragraf yang menceritakan suatu kedjadian atau peristiwa. Terdapat kejadian, pelaku dan waktu.
2. Deskripsi
deskripsi merupakan paragraf yang menggambarkan suatu obejk sehingga pembaca seakan-akan dapat melihat, mendengar atau merasakan objek tersebut.
3. Eksposisi
Eksposisi merupakan paragraf yang menginformasikan suatu teori sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
4. Argumentasi
argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
5. Persuasi
persuasi adalah paragraf yang bersifat ajakan atau membujuk pembaca agar melakukan sesuatu.


B. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf terdiri dari:
1. Paragraf deduktif
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat ppenjelas.
contoh: kemauannya sulit diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
2. Paragraf induktif
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasa-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif terbagi menjadi: generalisasi, analogi dan kausalitas.
- Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khsusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.


- Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.
- Kausalitas adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.


3. Paragraf campuran
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
4. Paragraf deskriptif/naratif/menyebar
paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.

oh iyaaa...saya belum membahasa kalimat efektif nih.
Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas dan mudah dipahami maksudnya.
Ciri- ciri kalimat efektif adalah:
1. kesepadanan struktur bahasa
kesepadanan disini maksudnya adalah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Tidak terdapat sumber ganda dan predikat kalimat tidak di dahului kata "yang".
2. kesejajaran bentuk
kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
3. penekanan kata
penekanan dilakukan dengan menempatkan kata yang menonjol di awal kalimat. Menggunakan repetisi atau pengulangan maksud. Pengontrasan kata kunci serta partikel penegas seperti kata "pun".
4. penghematan kata
penghematan ini dapat dilakukan dengan cara:
- Menghilangkan pengulangan subyek
- Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
- Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
- Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
5. kelogisan


Sumber:
http://vanandrianto.wordpress.com/2012/04/02/definisi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-b-indo/


17/10/12

Kalimat

Diposting oleh iylmagination di 21.43 0 komentar
Kali ini saya akan membahas kalimat. Berdasarkan Kamus Besar Bahas Indonesia, ka·li·mat (n) 1 kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 Ling satuan bahasa yg secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa;

Secara lebih sederhananya, kalimat adalah kumpulan dari kata-kata yang mempunyai arti.

A  Unsur-unsur kalimat: 
1. Subyek
Subyek adalah unsur yang melakukan tindakan dalam suatu kalimat. Subyek inilah yang menjadi jawaban dari "siapa" atau "apa". Tidak seperti predikat, subyek tidak mengandung preposisi atau kata depan di, ke, dari, dalam. Subyek kebanyakan merupakan frasa nominal, verba atau adjektiva. Digunakan kata "itu" apabila subyek bersifat verba atau adjektiva. Ini untuk menyatakan subyek tersebut takrif (definite).
Contoh: Diana Rikasari adalah blogger terkenal. "Diana Rikasari" berperan sebagai subyek.
2. Predikat
Predikat adalah unsur kata kerja, letaknya tentu setelah subyek. Predikat adalah jawaban dari "mengapa" atau "bagaimana", serta "berapa" apabila predikat berupa numeralia (kata bilangan). Predikat dapat diketahui dari kata "tidak". Kata pengingkaran ini digunakan pada kalimat predikat yang berupa verba atau adjektiva. Selai kata "tidak" sebagai penanda kalimat predikat, ada kata "bukan" sebagai penanda predikat berupa nomina. Predikat kalimat yang bersifat verba atau adjektiva dapat diiringi kata-kata aspek seperti telah, sedang, belum, akan.
Suatu predikat dapat berupa:
a.Kata : verba, adjektiva, nomina
b.Frasa : frasa numeralia, frasa verba, frasa adjektiva dan frasa nominal.
Contoh: Raida mengendarai mobilnya sendiri ke kantor. "Mengendarai" merupakan kata predikat.

3.Objek
Objek adalah  nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa. Objek hanya terletak di belakang predikat tapi objek dapat terletak di depan kalimat dalam kalimat pasif. Namun, perubahan ini juga disertai oleh perubahan predikat menjadi di-.
Objek yang terletak di belakang kalimat tidak dapat diberi preposisi.
Contoh: Rina baru saja mengambil payungnya. "Payungnya" merupakan kata objek.

4.Keterangan
Keterangan adalah kata atau kelompok kata yg menerangkan (menentukan) kata atau bagian kalimat yg lain: ~ tempat, ~ waktu;
Kata keterangan agak susah dibedakan karena mempunyai kemiripan, yaitu:
a. Terletak setelah predikat
b. Tidak didahului preposisi
c. Wajib karena berguna untuk melengkapi makna verba predikat kalimat.
Namun meskipun terletak sama di belakang kalimat, kata keterangan masi dapat disisipi kata lain, semisal disisipi objek.
Contoh: Andi membeli buku baru. "Buku" adalah objek sedangkan "baru" adalah kata keterangan.

B.  Macam-macam kalimat
1. Berdasarkan nilai informasinya:
a. Kalimat perintah
Kalimat ini mengandung suatu perintah/ suruhan untuk melakukan sesuatu.Kalimat ini mengandung tanda seru Contoh: "Buka pintu itu Rani!"
b. Kalimat berita
Kalimat ini mengandung unsur kejadian atau bersifat informasi. Contoh: "Ayah akan naik pangkat bulan depan."
c. Kalimat tanya
Kalimat ini berisi suatu pertanyaan yang tentunya memerlukan jawaban dari lawan bicara. Kalimat ini diakhiri oleh tanda tanya.. Contoh: "Siapakah dosen yang mengajar hari ini?"

2. Berdasarkan diatesisnya:
a. kalimat aktif
Kalimat aktif biasanya menggunakan predikat berunsur me-. Berpola SPOK. Contoh: "Kakakku mengambil laundry kemarin."
b. kalimat pasif
Predikat kalimat ini menggunakan awalan di- . Berpola OPSK. Contoh: "Laundry kemarin telah diambil kakakku."

3. Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya:
a.kalimat inti
Kalimat ini terdiri dari dua kata, berpola SP dan memiliki intonasi netral.
b.kalimat luas
Kalimat luas adalah kalimat inti yang telah diperluas sehingga tidak hanya dua kata saja.
c.kalimat transformasi
Kalimat transformasi adalah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.

Referensi:
http://yantysa.wordpress.com/2008/05/09/macam-macam-kalimat/


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/unsur-unsur-kalimat-dasar/

 



09/10/12

I wanna travel around the world

Diposting oleh iylmagination di 03.31 0 komentar

This is a typography text map of world map..
I wish I could travel to those countries ^^
amen

08/10/12

Let's thrifting

Diposting oleh iylmagination di 00.36 0 komentar
Thrifting?? pasti pernah deh denger/ baca kata ini. Asal katanya dari thrift yang menurut Oxford Dictionary artinya: ..the quality of using money and other resources carefully and not wastefully. 
Jadi, thrift itu kegiatan menghemat uang dan segala sesuatu dengan hati-hati dan tidak membuangnya secara sia-sia. Bisa thrifting majalah, komik dan sebagainya. Yang paling rame soal thrifting-thriftingan yaa soal fashion. Entah itu tas, sepatu, baju dan lain-lain.

Di sini gw bahas soal Pasar Senen nih.
Tau dong Pasar Senen? 
Pasar yang terletak di Jakarta Pusat ini bisa dibilang pusatnya thrifting di Jakarta. Gimana engga, mulai dari pinggir terminal banyak yang jual majalah bekas, ke tengahnya banyak yang jualan jaket bekas nah sampe ke bagian ujung kumpul deh tuh thrift store yang jualan baju. mulai dari yang knit, dress, kaos, blazer sampai baju anak-anak. uh! ga nahan liat baju anak-anak imut-imut gitu bentuknya >///<
pssst!! yang jual underwear juga ada loh. Tapi ga cuma baju, ada tas juga. Tasnya juga macem-macem dari yang tote bag biasa sampe yang kulit.

Ada gorden, ada sarung tangan juga ada baju basket. Iya!! baju basket yang gede-gede gitu. Kenapa gw tau banget soal Pasar Senen ini?? apa karena gw jualan disana?? hahaha yaa enggalah.
Gw cukup sering kesana baik sama temen maupun sendiri. Seru ke flea market!
loh loh flea market apalagi? tadi katanya thrift store.
Flea (kutu) market berawal  dari pasar di abad 17 yang ngejual baju-baju secondhand yang banyak kutunya [ Gogirl! September 2011] flea market memiliki arti yang sama dengan thrift store.

Gengsi ke Pasar Senen? eitss...for your info yaa bloggie, yang kesana sekarang banyakan bukan lagi mereka yang kurang mampu. Ini keliatan dari perawakannya. Dan terkadang ada bule juga yang kesana. 

So, let's thrifting! ga bikin kantong bolong, support go green dan bisa fashionable. Karena biasanya baju-baju di flea market unik-unik.
Cek The Daydreamer , fashion blogger yang menang Fashion Tag of the Year ini. Kebanyakan barang yang dia pake hasil thrifting

All thrifted!





07/10/12

Mengenal Bahasa Indonesia

Diposting oleh iylmagination di 06.42 0 komentar

Sedari kecil kita telah dikenalkan oleh orang tua kita dengan bahasa Indonesia. Mulai dari kata: mama atau papa. Lalu kosakata kita bertambah seiring waktu. Namun, tetap saja dari tingkat Sekolah Dasar sampai Universitas dapat pelajaran Bahasa Indonesia. Yaa seperti saya sekarang ini, menginjak semester 5 dihadapkan dengan mata kuliah Bahasa Indonesia.
Biarpun begitu, acapkali masih saja salah dalam berbahasa. Baik itu lisan maupun tulisan. Seringkali lebih bagus kemampuan bahasa asingnya dibanding bahasa Indonesianya sendiri.
Pertama yang harus dipahami terlebih dahulu, apa bahasa itu?? Bahasa adalah suatu alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa bunyi. Bunyi ini dapat berasal dari alat pengucap manusia yaitu mulut maupun peralatan yang menghasilkan bunyi seperti kentongan. Bunyi kentongan diartikan sebagai tanda bahaya. Namun, untuk jaman sekarang ini kentongan hanya dipakai di pedesaan sedangkan untuk kota-kota besar telah memakai sirine.

Bahasa berfungsi sebagai:
- Alat berkomunikasi
- Saling menyatu
- Mengungkapkan isi pemikiran/ perasaan
- Kontrol sosial 

A. Sejarah Bahasa Indonesia
  • Pada abad ke-17 Jan Huyghen van Linschoten dan pada abad ke-19 Alfred Russel Wallace menyatakan bahwa bahasa orang Melayu dianggap sebagai bahasa yang paling penting di dunia timur. Namun , bahasa yang digunakan telah bercampur dengan bahasa setempat dan melahirkan varian-varian baru bahasa melayu yang disebut oleh para peneliti bahasa sebagai bahasa Melayu pasar. Contohnya bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Ini dikarenakan banyaknya masyarakat Cina di Batavia.
  • Pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu sehingga terdapat dua kelompok bahasa Melayu yakni bahasa Melayu pasar yang tidak baku dan bahasa Melayu tinggi yang memiliki standar.
  • Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan Commisie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yakni sebuah badan penerbit buku-buku bacaan . Tahun 1917 namanya diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan serta buku-buku penuntun lainnya. Ini sangat membantu penyebaran bahasa Melayu semakin luas.
  • Tahun 1901 pemerintah kolonial meresmikan ejaan Van Ophuijsen. Ejaan ini telah disusun sejak tahun 1896 oleh Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi S.M. dan M. Taib Soetan Ibrahim. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
  1. Huruf ї untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaї dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaїa.
  2. Huruf j untuk menulis huruf y seperti pada kata jang, pajah, sajang, dsb.
  3. Huruf oe untuk menuliskan huruf u
  4. Tanda diakritik seperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-kata ma’moer, pa’, ta’ dsb.
  • Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya di sidang Volksraad.
  • Tanggal 28 Oktober 1928(Sumpah Pemuda) Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
  • Tahun 1933 berdiri Pujangga Baru, sebuah angkatan sastrawan muda yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana.
  • Tahun 1936 Sutan Takdir Alisjahbana menusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 25-38 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Hasil kongres tersebut menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah sadar dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  • Tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang Undang Dasar 1945 yang salah satu pasalnya menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan ejaan repubik atau yang lebih dikenal dengan nama, sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
  1. Huruf oe diganti dengan u
  2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan huruf k seperti kata ma’moer menjadi makmur
  3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2
  4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
  • Tanggal 1959 dikenal konsep ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
  • Tanggal 16 Agustus 1972 H. M Soeharto, Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
  • Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh Indonesia
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta.
  • Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa IV di Jakarta.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Dalam kongres ini dihasilkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarkan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Dalam kongres ini diusulkan adanya Undang Undang Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
B. Kedudukan bahasa Indonesia
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
- Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tercantum dalam isi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

- Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bangsa
Bahasa Indonesia masih digunakan sampai sekarang ini. Tidak seperti negara India atau Malaysia yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasionalnya.

- Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga terlihat dari digunakannya bahasa Indonesia di berbagai media komunikasi seperti media cetak maupun elektronik.

- Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki bangsa yang beraneka macam ras, agama, suku, adat istiadat dan budaya. Dan sebagai permersatunya digunakanlah bahasa Indonesia.

2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Pada tanggal 25-28 Februari 1975 telah dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.

- Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan
Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar (baik lisan ataupun tulisan) di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak sampai universitas.

- Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
Ini dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

- Bahasa Indonesia sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, ilmu dan teknologi
Ini terlihat dari penggunaan bahasa Indonesia di buku-buku, jurnal ilmiah, majalah-majalah ilmiah dsb.

Referensi:

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia


 

IYLMAGINATION Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea