25/12/11

Teori Kepemimpinan

Diposting oleh iylmagination di 06.42 0 komentar
Beberapa waktu yang lalu dunia sempat dihebohkan dengan revolusi yang terjadi di Libya.
Muammar Khaddafi adalah tokoh dibalik kehebohan itu. Khaaddafi
berkuasa sejak ia berhasil melakukan kudeta di Libya pada tahun 1969 belum menunjukkan tanda-tanda untuk "mengalah" pada tuntutan rakyatnya, meski korban sudah berjatuhan. Penguasa Libya yang "nyentrik" itu tidak segan-segan mengerahkan pasukan militernya untuk meredam aksi protes. Bahkan, ia kabarnya memerintahkan para pilot pesawat tempurnya untuk menembaki demonstran antipemerintah.

Jumlah korban tewas dalam ketegangan politik di Libya sudah mencapai 400 orang dan ribuan pengunjuk rasa lainnya mengalami luka-luka. Khaddafi pun mulai kehilangan dukungan dari dalam pemerintahannya sendiri. Duta Besar Libya di Malaysia, mengutuk tindakan represif pasukan Khaddafi dan menyebutnya sebagai pembantaian terhadap Libya. Sementara Dubes Libya di India, dilaporkan mengundurkan diri setelah mendengar Khaddafi mengerahkan pesawat tempur untuk menembaki para demonstran.

Khaddafi juga mengamankan posisinya dengan memberikan jabatan penting pada anak-anaknya sendiri. Anak Khaddafi yang bernama Muttasim, ditunjuk sebagai penasehat keamanan dalam negeri. Anak Khaddafi lainnya, yaitu Khamis ditunjuk sebagai komandan militer senior yang mengepalai Brigade Khamis--salah satu pasukan elit Libya yang sangat terlatih, Saadi ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan senior dan Saif al-Islam ditunjuk sebagai kepala kebijakan dan urusan luar negeri Libya.


sumber : kaskus



Dari berita diatas, sifat kepemimpinan Khaddafi dapat dilihat melalui ciri-ciri dan gaya kepemimpinan berdasarkan teori-teori kepemimpinan yang ada. Ada beberapa teori kepemimpinan yang ada,yakni:

1. Tipe Otoriter

a. Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin.

b. Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin.

c. Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemimpin.

d. Kurang ada partisipasi dari bawahan.

e. Tidak menerima kritik, saran dan pendapat bawahan.

2. Tipe Demokratis

a. Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan musyawarah.

b. Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.

c. Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota yang lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok.

d. Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta.

e. Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa.

f. Mengutamakan kerjasama.

3. Tipe Semuanya

a. Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan.

b. Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja.

c. Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin.

d. Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin.

Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:

4. Tipe Militeristis

a. Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan .

b. Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan.

c. Menyenangi hal-hal yang bersifat formal.

d. Sukar menerima kritik.

e. Menggemari berbagai upacara.

5. Tipe Paternalistik

a. Bersikap melindungi bawahan.

b. Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa.

c. Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif.

d. Bersikap maha tahu.

6. Tipe Karismatis

a. Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang besar.

b. Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature).

Dapat disimpulkan Mummar khaddafi mempunyai tipe kepemimpinan otoriter.

05/12/11

Komunikasi sebagai Dasar Komunikasi

Diposting oleh iylmagination di 23.56 0 komentar
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Agar komunikasi berjalan dengan baik diperlukan komponen - komponen pendukung. Menurut Laswell, komponen - komponen tersebut adalah
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Proses komunikasi

  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.

  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Selain komunikasi verbal yang menggunakan bahasa sebagai interfacenya, terdapat komunikasi nonverbal.

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Jenis komunikasi seperti ini sering digunakan untuk mempresentasikan sesuatu. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


Jenis-jenis komunikasi nonverbal:

1. Komunikasi objek

Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.

Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.


2. Sentuhan

Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.


3. Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).


4. Gerakan tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi , ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.


5. Proxemik

Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :

  • Jarak intim
    Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
  • Jarak personal
    Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
  • Jarak sosial
    Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
  • Jarak publik
    Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

6. Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.


7. Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.


Faktor yang mempengaruhi komunikasi

a. latar belakang budaya

b. ikatan kelompok

c. harapan

d. pendidikan

e. situasi


Daftar pustaka

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

2. http://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasi-non-verbal/

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal


 

IYLMAGINATION Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea